Perjalanan ke Cibodas via Jonggol

Moshi moshi tomodachi...
Do u miss me... :D

Siang yang cukup mengantukkan. Daripada ketahuan tidur, mending saya nulis tentang perjalanan kemarin, yang rasanya, really really amazing and unforgettable! (Lebeeh hha)

Yap, setelah dimanjakan suami di hari Jumat, mulai diantar ke kantor, dijemput, ditelaktir seafood, sampe dibantuin beberes rumah dan diacak-acak lagi, finally di weekend kemarin kita melakukan perjalanan yang sungguh... sungguh.. sungguh aku cinta padamu sungguh aku memang cinta.. ya ya ya.. nahkan malah nyanyi.

Jadi kemarin itu adalah perjalanan yang benar-benar dadakan. Ceritanya kita tuh punya tenda baru, carrier baru, sama beberapa perlengkapan mendaki yang baru (hasil penjarahan dari Indofest, yang ngebuat saya ngerasa kecopetan, hha). Ntah gimana ya, bawaannya tuh pengen nenda, main di alam, ah pokonya di pikiran tuh pengennya... Let’s go outdoor!

Nah pas Sabtu pagi tuh saya nyeletuk, ngirim watsapp ke suami,

Saya : "Ay, kita ke Bogor yuk? Aku kabita Kebun Raya Cibodas."
Suami : "Ke Bogor mau nenda apa main aja?"
Saya : "Kalo nenda, nenda dimana ay?"
Suami : "Nyari campground, berangkat sore ini."

(Ebuset, menggebu-gebu amat ini orang :D)

Berawal dari keinginan untuk main ke Kebun Raya Cibodas, berakhir dengan rencana nenda di Mandalawangi, karena kebetulan esoknya kita mau ngambil simaksi ke Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.

Hal yang harus Diperhatikan Sebelum Membeli Mobil

Selamat pagi,

Berikut adalah hal yang perlu diperhatikan sebelum anda membeli mobil.
1. Anda memiliki keinginan untuk membeli mobil.
2. Anda memiliki biaya untuk membeli / menyicil mobil
3. Pastikan rumah anda memiliki tempat parkir mobil
4. Pastikan tempat parkir anda cukup untuk mobil yang akan anda beli

Dengan langkah-langkah tersebut maka anda senang dan pengguna jalan di komplek anda pun senang, karena hak mereka tidak terganggu oleh anda yang memarkir mobil di jalan.

Sekian dan tak usah dipikirkan jika anda tidak memiliki keinginan untuk membeli mobil.

alamrunitis
15/04/16
09:55

Tawar Menawar Kaya di Pasar

Pagi yang lebih sibuk dari biasanya. Selain dipenuhi dengan rutinitas pagi, hari ini saya harus berurusan dengan pak polisi. Lampu merah pertama dan terbesar yang saya lewati jika menuju kantor, sedang dalam keadaan hijau. Bingung kan lampu merah kok warnanya hijau. Sayapun tancap gas dengan semangat. Lalu tepat di depan marka, dalam sekejap lampu berubah orange dan kemudian merah. Sayapun tertahan di depan marka. Zonk.

Saya ditilang polisi, disuruh ke kantornya, dan percakapan dimulai:

Pak Polisi : "Mau ditilang atau dibantu?" dengan nada yang sangat cepat, kaya komat kamit. 
Saya : "Apa pak?" saya belum mengerti maksudnya, abisnya ngomongnya cepet amat.
Pak Polisi : "Mau ditilang atau dibantu?"

Oh saya pun baru ngeuh, dia minta saya bayar disini.

Saya : "Berapa pak?"

Dia menunjukkan surat tilang yang datanya sudah terisi penuh. Dan sayapun tak tahu itu data tentang apa. Dia hanya menunjukkan ke arah angka Rp 100.000,-. 

Pak Polisi : "Kalau dibantu harganya segitu"
Saya : "Pak saya ga punya kalo segitu, itu uang makan saya buat seminggu."
Pak Polisi : "Yaudah 50 aja"
Saya : "Ga ada pak, saya gada nafas kalo diambil segitu. 30 aja pak. Lagian banyak yang lain juga yang ngelanggar, kenapa cuma saya aja. Dan surat-surat saya juga lengkap ko pak."
Pak Polisi : "Semua juga kena ko. Yaudah 30 aja."
Saya : "Itu mobil berhenti di tempat motor ko ga ditilang?"
Pak Polisi : "Semua yang ngelanggar ditindak kok."

Ah males ngeyel-ngeyelan sama bapak. Susah dibilangin. Padahal tiap hari udah ga keitung berapa banyak kendaraan yang berhenti depan marka, yang masih aja nyelonong walau lampu udah berubah merah, yang udah mepet-mepet walau lampu belum berubah hijau, ditambah oknum seperti bapak yang masih pagi udah tawar menawar.

Hari ini saya kena jebakan betmen karena telat menyadari perubahan warna lampu dan telat ngerem. Dan karenanya saya jadi tahu, oh tawar menawar tak hanya berlaku untuk sayuran yang dibeli di pasar, tapi juga untuk peraturan yang saya langgar.

alamrunitis
11/04/16
11:22


Design Your Own E-Invitation

Hai Hai...
Selamat pagii..

Tulisan kali ini masih tentang wedding preparation, khususnya tentang E-Invitation. Undangan dalam bentuk softcopy yang bisa kita kirim untuk kerabat dan sahabat nun jauh disana. Yap, kita bisa menghemat biaya untuk pembuatan hardcopy undangan dan jasa pengiriman. Bukan maksud ga modal ya, tapi kalo ada yang simple kenapa harus milih yang ribet kan? 

"Sometimes, the less is more."

Sekarang ini banyak vendor-vendor pembuat undangan yang juga menyediakan jasa untuk mendesain E-Invitation. Kawan-kawan bisa search di google, instagram, atau media sosial lainnya. Banyak sekali pilihannya. Namun tentu saja harus siap sedia dengan budgetnya ya. Ingat, tidak ada desain yang gratis, kecuali kita buat desain sendiri.

Teruntuk kawan-kawan yang mau mencoba mendesain E-Invitation sendiri untuk hari spesialnya, website yang satu ini bisa jadi pilihan, www.canva.com. Di web ini, kita bisa mendesain undangan dengan template dan asesoris yang tersedia, ada yang berbayar dan ada pula yang gratis.

Dan inilah tutorial pembuatannya:

1. Pilih template yang sesuai dengan seleramu


2. Tulis info mengenai pernikahan kamu, mulai dari hari, tanggal, tempat, jam, dan jangan lupa harus ada nama pasangan :p. Kamu juga bisa memilih font yang disukai


3. Selanjutnya kamu bisa mengedit warna background-nya sesuai selera


4. Nah, tibalah saatnya untuk memasukan foto kamu bersama pasangan pada space yang disediakan


5. Edit fotonya, sesuaikan dengan style yang kamu suka


6. Terakhir, untuk menyimpan file, kamu tinggal memilih kotak download dan save!


Dengan keenam langkah tersebut, you've succeed design your own E-Invitation. Congrats!

My E-Invitation

Sampai sini dulu tutorial tentang E-Invitation nya ya.. Semoga berguna untuk kamu-kamu yang hendak menikah, sekaligus ingin berhemat, juga ingin mencoba hal baru... designing your own invitation!

"Everything doesn't have to be perfect, it just have to be YOU!"


alamrunitis
05/04/16
10:18